21 April 2020

Self-Help penangkal stres (karena kabar Covid-19) untuk anak melalui “Imagery”

Stres merupakan kondisi yang wajar dialami setiap manusia ketika mengalami peristiwa atau situasi yang dianggap mengancam dirinya


Hei, mengapa kamu terlihat murung? Apa sedang tidak enak badan? Atau ada perasaan yang tidak nyaman? Oh, tetapi bingung menjawabnya, ya. Untuk membantumu mengetahui kondisi yang sedang dialami, yuk, lihat ciri-ciri berikut dan tandai yang sesuai dengan kondisimu.
  • Lelah, inginnya bermalas-malasan
  • Mudah marah, kesal, membentak
  • Sulit berkonsentrasi mengerjakan tugas
  • Moody, cepat berubah dari antusias atau bersemangat ke lesu atau enggan
  • Lebih banyak diam, atau menangis
  • Merasa takut, tetapi tidak tahu takut apa
  • Sulit tidur atau justru mimpi buruk
  • Selera makan menurun, atau justru meningkat
  • Sakit perut atau sakit kepala, pusing
Apabila kamu mengalami sedikitnya empat ciri-ciri di atas, kemungkinan besar kamu sedang mengalami stres. Stres merupakan kondisi yang wajar dialami setiap manusia ketika mengalami peristiwa atau situasi yang dianggap mengancam dirinya.
Tidak hanya orang dewasa, anak-anak pun bisa mengalami stres. Coba diingat-ingat, siapa yang panik kalau harus memberi tahu orang tua ketika mendapat skor rendah di sekolah? Atau adakah di antara kita yang takut diejek teman ketika potongan rambutnya tidak sesuai yang diharapkan? Pasti ada banyak contoh lain yang pernah kamu alami. Perubahan besar dalam hidup juga bisa memicu stres, misalnya perceraian orang tua, anggota keluarga meninggal, pindah rumah, pindah sekolah, dsb. 
Dalam satu bulan terakhir, kita juga sedang mengalami perubahan besar karena pandemi Covid-19, yang membuat kita semua tidak boleh pergi ke sekolah tetapi belajar dari rumah saja. Bahkan sebagian orang tua kita juga bekerja dari rumah. Lalu banyak berita yang datang, tentang bahaya virus ini, kenalan ayah atau ibu yang menjadi pasien Covid-19, berita meninggalnya kakek atau nenek teman, atau bahkan ada orang tua yang harus dirawat di rumah sakit.
Beberapa kawan yang beruntung masih tinggal bersama orang tua mereka, mungkin mengalami stres yang berbeda bentuknya. Setiap hari mereka menyaksikan ayah dan ibu yang resah dan bingung karena situasi ini lalu melampiaskannya dengan kemarahan atau berkonflik ketika melihat anaknya melanggar aturan. 
Kalau semua hal ini memenuhi kepala dan hati kita, wajar sekali kita menjadi murung.

Kiat mudah mengurangi stres

Stres itu bukan hal yang buruk, kok. Ketika stres, sebenarnya kita dilatih untuk mencari solusi dengan berpikir dan mengelola emosi. Ada satu cara yang bisa kamu praktikkan untuk mengatasi stres karena beban pikiran. Ikuti tahapnya, ya.
  • Bayangkan dua keranjang besar, yang satu bernama Keranjang Tanggung Jawab dan satu lagi bernama Keranjang Kepedulian.
iStock

  • Keranjang Tanggung Jawab artinya tempat hal-hal atau masalah yang menjadi tanggung jawabku. Keranjang Kepedulian artinya tempat hal-hal atau masalah yang aku pedulikan tetapi di luar tanggung jawabku.
  • Sekarang, pilah satu persatu masalah yang dipikirkan, apakah masuk ke dalam Keranjang Tanggung Jawabku atau Keranjang Kepedulianku.
Pada contoh tadi, berita tentang kenalan ayah atau ibu yang sakit, meninggalnya kakek atau nenek teman, berita tentang bahayanya virus, serta keresahan ayah dan ibu masuk ke Keranjang Kepedulianku, karena sebagai anak-anak, aku tidak memiliki tanggung jawab dan kewenangan terhadap hal-hal tersebut.
Sementara itu, pelanggaran aturan yang kuperbuat masuk dalam Keranjang Tanggung Jawabku. Kondisi ayah atau ibu yang sakit, yang membuatku harus mengurus keperluan yang bisa kulakukan secara mandiri, menjaga kebersihan dan kesehatan tubuh, serta mengerjakan tugas sekolah, masuk ke dalam Keranjang Tanggung Jawabku.
Artinya, perhatian kita bisa ditujukan kepada hal-hal yang menjadi tanggung jawab kita, sedangkan hal-hal lain cukup menjadi bahan kepedulian dan jangan sampai menimbulkan kepusingan.
Semoga kini kamu bisa mengenali penyebab kemurunganmu dan memahami bahwa kondisi stres merupakan hal yang wajar serta bisa diatasi. Akan tetapi, jika kamu butuh bantuan, segera beritahu ayah-ibumu atau orang dewasa yang kamu percaya.
(Arikel pernah dimuat di www.kembalikeakar.com pada 8 April 2020)

Konsep "Circle of Concern and Circle of Influence"

0 responses: