Sambil mendoakan penumpang yang hilang

Ketika ada berita bencana atau kecelakaan yang menyebabkan kehilangan, keluarga dan orang terdekat bergegas mencari informasi mengenai anggota keluarga yang mungkin menjadi korban.

Sambil mendoakan keselamatan para penumpang pesawat Air Asia berkode penerbangan QZ8501 yang masih dalam pencarian, saya bertanya-tanya dalam hati, mungkinkah -ini hanya perenungan saya secara umum- ada penumpang yang tidak dicari oleh kerabatnya? Mungkinkah ada nama yang luput disebut di antara ratusan nama yang ditanyakan para keluarga di pusat krisis? Nama yang hanya tertera pada daftar nama penumpang? Nama yang datanya belum sempat dicatat oleh operator karena tidak ada penelepon yang menanyakannya?

Apakah mungkin ada orang-orang yang terlupakan? Yang tidak dianggap perlu diketahui keberadaannya? Yang kehadirannya hanya sambil lalu dalam kehidupan orang-orang yang ditemuinya sehingga tak memunculkan ingatan tentangnya?

Jika ada, orang yang seperti apakah ia hingga tidak dipedulikan kerabatnya? Atau jangan-jangan dia memang tidak memiliki kerabat? Ia hidup sendiri, menghidupi dirinya sendiri, untuk dirinya sendiri saja?

Ah, mungkin itu hanya imajinasi saya. Bagaimanapun juga manusia hidup bersama, bersosialisasi dengan sesamanya, bukan? Pastilah setiap nama dalam daftar itu dinantikan kabarnya oleh orang-orang terdekatnya. Pasti ada orang-orang, yang walaupun tidak mengenal mereka, turut mendoakan keselamatan mereka.

Lalu saya menemukan kutipan lama dari Dr. Randy Pausch. Ia menulis “guide to a better life”. Berikut ini hanya beberapa di antaranya.

1. Call your family often
2. Each day give something good to others
3. Forgive everyone for everything
4. Spend time with people over the age of 70 and under the age of 6
5. Try to make at least three people smile each day
6. What other people think of you is none of your business
7. Your job will not take care of you when you are sick. Your family and friends will. Stay in touch.

Ini bukan dimaksudkan sebagai panduan agar kita diingat orang lain. Bukan, bukan itu tujuannya. 

Anda yang membaca tulisan ini tentu sudah bisa menarik benang merahnya. Menurut saya, setiap momen yang ada pasti memberi pesan, termasuk kepada orang-orang yang tidak berhubungan langsung dengan peristiwanya. Jadi, selamat menginterpretasikannya sendiri.

Sambil tetap mendoakan keselamatan para penumpang yang hilang, sekian perenungan saya.