Setiap tahun perusahaan dan organisasi menginvestasikan jutaan rupiah dan jam untuk mengembangkan karyawannya menjadi lebih baik. Ironisnya, secara mengejutkan, investasi ini tidak memiliki landasan ilmu yang memadai.
Eduardo Salas, ilmuwan psikologi dari University of Central Florida menyatakan bahwa training tidak se-intuitif kelihatannya. ”Ada ilmu (the science of training) yang menunjukkan cara yang benar dan salah dalam mendesain, menyampaikan, dan menerapkan program training.”
Ilmu tentang pelatihan atau training ini sudah berkembang sejak 30 tahun lalu. Namun ilmu ini terlalu sering diabaikan oleh vendor/penyelenggara training yang menyandarkan training pada pendekatan non-ilmiah dan juga oleh manager yang menganggap bahwa intuisi mereka dalam memilih program dan menempatkan karyawan peserta training lebih dapat diandalkan.