26 April 2013

Jangan terburu-buru


Sekarang ini semua yang serba cepat dianggap lebih baik, lebih efisien. I hate slow, kata salah satu provider internet. Banyak orang tergesa-gesa, entah karena dikejar waktu, atau bisa apa saja. Apa kamu juga termasuk salah satu di antaranya? Kalau iya, untuk bahasan yang satu ini, yuk, jangan terburu-buru dulu.
Bahasan kali ini tentang organisasi. Barangkali tidak semua kelompok menamakan dirinya organisasi. Ada yang menyebut sebagai komunitas, kepanitiaan, dan sebagainya. Yang jelas, ketika minimal dua atau tiga orang berkumpul, mereka terlibat dalam dinamika yang membuat masing-masing dari mereka perlu menurunkan ego, “mendengarkan” kebutuhan orang lain, dan membangun kepercayaan. Apakah prosesnya mudah? Bisa ya, bisa tidak, dan biasanya tidak selalu mudah.

Orang-orang spesial

Sewaktu Kevin Connolly berumur sepuluh tahun, keluarganya membawanya ke Disney World. Connolly menjadi daya tarik utama bagi pengunjung tempat itu. Begitu pula dalam perjalanannya ke berbagai tempat lain. Orang-orang menatapnya, kadang dengan ekspresi heran, mengernyitkan dahi, dan sebagainya, sampai-sampai Connolly sudah terbiasa dengan tatapan orang asing. Pada suatu ketika Connolly mendapat ide untuk memotret wajah orang-orang yang menatapnya dan kemudian 32.000 foto yang dibuatnya, yang menggambarkan portfolio wajah manusia dari 31 negara, ia pamerkan secara online dalam The Rolling Exhibition (www.therollingexhibition.com). Adakah yang bisa menebak, apa yang membuat orang-orang menatapnya?



Kevin Connolly lahir tanpa kaki.

Terkejut membacanya? Ya, saya pun demikian. Tetapi, terkejut karena apa? Karena kondisinya atau karena prestasinya? Kita mungkin merasa kasihan dengan kondisinya. Kita membayangkan bagaimana caranya berjalan tanpa kaki. Tapi lihat, ia mampu mengukir prestasi sebagai fotografer. 

18 April 2013

Sebuah analogi

Membuka-buka folder lama dan menemukan tulisan lama, sebuah artikel yang saya buat lima tahun lalu, tertanggal 5 Januari 2008. Pada awal penulisannya, secara khusus artikel ini ditujukan kepada mahasiswa S1 Psikologi, tetapi tampaknya tulisan ini juga dapat dinikmati oleh pembaca yang tertarik dengan penelitian sosial. Maka, inilah dia.. Mari!


*****
Ada sebuah analogi, boleh ditebak analogi dari apa.

Fenomena dianalogikan seperti bola mengambang di udara dan Kamu punya beragam sarung tangan untuk menyentuhnya. Ada sarung tangan warna psikoanalisa, sarung tangan warna behavioristik, sarung tangan warna humanistik. Dari warna-warna itu, sarung tangannya beraneka macam lagi, ada sarung tangan cognitive theory, sarung tangan Piaget, sarung tangan Fishbein theory, sarung tangan Maslow, sarung tangan persepsi, sarung tangan fenomenologi, dan masih banyak lagi.